Efek Buruk Kelebihan Gula

Berhenti Sebelum Hal Buruk Terjadi

IDEN
4 min readApr 20, 2024

"Sugar roots of degeneration diseases: sugar is mother of all metabolic diseases"

Anak Rentan Kecanduan Gula

Headline harian @pikiran_rakyat sabtu ini tentang GULA. Bagus banget buat referensi betapa konsumsi gula yang tidak terkontrol bisa menjadi racun bagi tubuh. Istilah keracunan gula atau kecanduan gula harus menjadi perhatian umum. Penting bagi orang tua agar anak tak kecanduan gula.

Dari data Riskesda 2018, anak di bawah 3 yang memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman manis dalam kemasan itu bisa sampai 91,5%. Penting bagi orang tua untuk bisa mengerem, mengurangi, atau kalau bisa menahan sementara kebiasaan mengonsumsi gula ini sebelum efek gula mengganas dalam tubuh anak-anak.

Kendali ada di tangan orang tua karena pilihan makanan dan minuman selayaknya masih dipegang orang tua. Anak tinggal memakan apa yang disediakan di rumah. Anak mestinya dijaga asupan gizi dan vitaminnya. Orang tua mesti sadar kebutuhan akan makanan yang sehat bukan asupan GULA. Awasi anak-anak dari konsumsi gula yang berlebihanberlebihan seperti minuman manis dalam kemasan, jajanan, cemilan, dan makanan lainnya.

Dicekoki Gula Sejak Dini (headline PR)

Bahasan ini selalu menjadi topik yang disampaikan kepada orang tua perihal pentingnya membatasi konsumsi gula pada anak-anak.
Biasanya anak-anak dengan konsumsi gula berlebihan akan ada "isu" di kelas. Misalnya kesulitan untuk fokus, malas untuk bergerak, dan isu-isu lainnya.

Penyakit Karena Kelebihan Gula

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan konsumsi gula berlebih, baik dari makanan atau minuman berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan seperti gula darah tinggi, obesitas, dan diabetes melitus.
Berikut beberapa di antaranya:

1. Kegemukan

Gula bisa berpengaruh terhadap hormon pada tubuh yang berfungsi sebagai pengendali berat badan. Misalnya, hormon leptin yang memberikan rangsangan pada otak bahwa kamu sudah mendapatkan asupan makanan yang cukup.
Nah, asupan gula berlebih bisa memicu terjadinya resistensi leptin. Jadi, seiring berjalannya waktu, konsumsi makanan atau minuman dengan gula tinggi bisa menghambat otak dalam mengenali kapan waktunya tubuh berhenti makan.
Akibatnya, kamu akan terus merasa lapar dan makan untuk memenuhi rasa lapar tersebut. Hal inilah yang selanjutnya menyebabkan kamu mengalami lonjakan berat badan atau obesitas.

2. Karies pada Gigi

Karies gigi muncul karena bakteri yang ada di mulut mengambil sisa karbohidrat dari semua makanan yang kamu konsumsi. Perlu diketahui bahwa gula akan menjadi makanan lezat bagi bakteri di mulut. Saat bakteri mencerna gula, mereka akan memproduksi asam.
Asam yang berasal dari bakteri pada mulut ini yang bisa mengikis lapisan paling luar atau email gigi. Akibatnya, gigi akan mudah mengalami lubang atau karies. Seseorang yang sering mengonsumsi makanan maupun minuman manis, terlebih di sela waktu makan dalam bentuk camilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami karies gigi.

3. Lemak hati

Penyakit yang mungkin terjadi karena asupan gula berlebih lainnya adalah lemak hati. Gula yang berasal dari saluran pencernaan dan masuk ke aliran darah akan dipecah dalam bentuk fruktosa dan glukosa.
Namun, fruktosa tidak dibuat oleh tubuh secara alami dalam jumlah besar. Sebab, tubuh memang tidak terlalu memerlukan jenis gula ini. Oleh sebab itu, asupan gula berlebih bisa memicu lonjakan kadar fruktosa pada tubuh. Akibat kondisi ini, organ hati akan kelebihan beban dan berujung pada perlemakan hati.

4. Gangguan jantung

Memang benar, hubungan antara asupan gula berlebih dan gangguan jantung masih belum jelas. Namun, studi dalam JAMA internal medicine melakukan pengujian terhadap asupan gula tambahan pada kalori harian. Lalu, diamati pula kaitan antara asupan gula tambahan dengan kematian yang disebabkan karena masalah jantung.
Hasilnya, didapati bahwa seseorang dengan kalori harian dari gula tambahan sebesar 17 sampai 21 persen, memiliki risiko kematian karena gangguan jantung sampai 38 persen lebih tinggi. Bahkan, asupan kalori harian dari gula tambahan yang lebih dari 21 persen memiliki risiko mengalami masalah jantung hingga dua kali lipat.

5. Tekanan darah tinggi

Studi dalam Hypertension mencoba melakukan pengamatan terkait hubungan asupan gula berlebih, terhadap naiknya faktor risiko seseorang mengalami masalah jantung. Studi dilakukan terhadap 2.696 orang asal Inggris dan Amerika dengan rentang usia antara 40 sampai 59 tahun.
Hasil studi menunjukkan bahwa asupan gula berlebih bisa meningkatkan tekanan darah. Lebih lanjut, tekanan darah tinggi juga menjadi salah satu pemicu masalah jantung. Ini berarti, terlalu banyak konsumsi gula bisa meningkatkan risiko terhadap dua kondisi kesehatan tersebut.
Selain itu, konsumsi gula terlalu banyak tentu saja bisa berdampak pada naiknya gula darah yang berujung pada penyakit diabetes.
Nah, mulai sekarang, sebaiknya kurangi konsumsi makanan maupun minuman dengan kandungan gula tinggi. Gantilah dengan menu makan yang sehat dari buah dan sayur. (Diambil dari beberapa sumber)

--

--