Hujan Desember Akhirnya Datang Juga
Tak apa terlambat daripada tidak sama sekali (Pepatah)
Awalnya saya mengira hujan tak akan datang sampai akhir bulan Desember ini. Bahkan mengira kemarau datang lebih cepat dari jadwal biasanya. Ternyata perkiraan saya salah, hujan tetap datang sehari sebelum natal. Tepat sehari ketika orang-orang yang mau merayakan natal sedang menikmati malam yang syahdu di tempatnya masing-masing.
Hujan adalah sebuah harapan kehidupan. Ketika titik air menyentuh tanah, ada banyak yang riang gembira menyambutnya. Tak terperi rasa bahagia hadir seiring titik-titik air hujan yang makin banyak turun menyapa bumi.
Katak bernyanyi riang karena kolam kini terisi, benih-benih mulai muncul dari dalam tanah. Tunas menyembul dari biji yang pelan-pelan kemudian memekarkan daun mudanya. Kuncup bunga akan mekar dan kupu-kupu serta lebah akan menari-nari di atas kelopaknya untuk mengambil sari.
Desember selalu membawa cerita akhir tahun yang penuh warna. Persis seperti bunga yang berkembang dan bermekaran di taman. Persis seperti warna-warninya kembang api di langit malam pergantian tahun. Gelegarnya abaikan saja karena riuh rendah yang terlalu bersemangat bikin tidur malam jadi terganggu.
Terima kasih hujan, sudah datang di Desember ini. Yang tertanam di dada akan terus tumbuh bermekaran.
