Mari Ramaikan Ramadhan
Bulan Suci Setahun Sekali
“Sometimes you don’t realize how special something is until you lose it. That’s how I feel about Ramadan every year.” — Omar Suleiman.
Ramadhan selalu dinanti kehadirannya dan kepergiannya meninggalkan bekas yang mendalam bagi yang bisa memaknai hari-harinya. Ia hadir seolah membawa pesan kepada umat manusia tentang banyak hal yang kadang lewat begitu saja di bulan-bulan lainnya. Misalnya tentang waktu, ketika memasuki bulan Ramadhan orang-orang mulai menanti waktu maghrib. Waktu ketika berbuka tiba. Biasanya waktu maghrib yang lewat saja, seolah hanya pengingat untuk saatnya sholat maghrib. Namun ketika bulan Ramadhan, maghrib juga membawa kabar gembira untuk menyegerakan waktu berbuka.
Semua yang diangankan saat siang hari, langsung bisa disantap dengan lahap ketika memasuki waktu berbuka tiba. Selepas itu lalu sholat isya dan tarawih bersama baik di rumah maupun di masjid-masjid.
Selain betapa waktu yang jadi perhatian selama bulan Ramadhan, tubuh manusia yang puasa juga mulai diperhatikan lagi. Jika awalnya mungkin perut diabaikan segala urusan makanan yang masuk, saat bulan puasa orang-orang mulai memperhatikan lagi perutnya dengan menjaga asupan makanan yang sehat, bergizi seimbang, dan nikmat.
Lebih dalam dari itu, perhatian pada waktu, perhatikan pada tubuh sendiri pelan-pelan menumbuhkan kepedulian atau perhatian pada yang lain. Pada lingkungan sekitar, pada tetangga, pada orang lain yang membutuhkan.
Rasa lapar yang dirasakan selama menjalani puasa, hendaknya menjadi pengingat bahwa ada orang lain yang menahan lapar bukan hanya sebulan tapi bisa jadi sepanjang tahun. Maka, di bulan Ramadhan ini diimbau agar banyak-banyak berbagi kebaikan dengan orang-orang di lingkungan sekitar.
Mari ramaikan Ramadhan ini dengan mengisinya lewat kegiatan yang bermanfaat dan bermakna bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.