Selamat Jalan, Jokpin!
“Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku” Djoko Pinurbo.
Hari ini aku mendapat kabar kepergianmu
Di tengah hari yang kadang dingin kadang panas
Aku membaca beberapa buku puisimu
Dan sebuah buku novel karanganmu
Puisimu tampak sederhana namun penuh makna
Kadang aku berpikir untuk mencerna kesederhanaan yang ada dalam kata-katanya
Kadang aku tertawa ketika mengetahui hal yang tersembunyi dibalik syairmu
Kadang aku sedih ketika gak ngerti maksudnya apa syairmu itu
Kadang aku kecewa karena tiba-tiba bukunya sudah hampir habis kubaca padahal aku masih ingin berlama-lama hanyut dalam puisimu yang tak sederhana.
Kata-kata yang engkau rangkai akan selalu abadi sekalipun raga tak ada yang abadi.
Terima kasih dan selamat jalan, Jokpin